Rabu, 23 Februari 2011

DARAH SANG SAKA mengalir dalam nadi dan nafas manusia.

                Hingga kini ku mengerti perjuanganmu begitu membutakan pikiranmu akan segala macam keperluan dalam hidupmu kala itu.Bersatu dengan semua rakyat Indonesia yang berbeda ras,suku,agama,adat,warna kulit,tidak menjadi halangan untuk berjuang bersama untuk wujudkan satu tujuan memajukan negara.hanya jiwa nasionalisme yang ada dalam dirimu.tidak peduli kala peluru,ranjau dan berbagai macam bentuk senjata musuh bersarang di bagian tubuhmu bahkan menusuk jantungmu sekalipun.Hanya kemerdekaan yang kau ingin sematkan di dada IBU PERTIWI ini,dan demi terwujudnya kesejahteraan untuk rakyat Indonesia.begitu mulia jasamu hingga saat ini ku dapat berdiri mengenakan nama tercantum butir kata INDONESIA.
                Namun generasimu kini hanya peduli akan kepentingan dirinya sendiri saja,jarang sedikitpun kami memikirkan nasib negara kami yang telah rapuh ini dan rasa saling memiliki di antara kami sudah sangat tipis terlihat.Indonesia yang telah kau perjuangkan ini,kini berdiri rapuh di atas puing-puing semangat perjuanganmu.globalisasi tlah mengikis jiwa nasionalisme kami,karena kami melupakan budaya dan jati diri bangsa kami sendiri.
                Begitu indah kala memandang Benderaku berkibar di panggung Nusantara dan berkibar di atas tiang tertinggi.Kini Sang Saka yang berkibar di hati seluruh rakyat indonesia hanya bisa menjadi angan dan mimpi belaka.hanya segelintir manusia yang mempedulikan negara yang begitu renta karena digerogoti oleh penyakit rakyatnya sendiri.Begitu bermakna kala sang merah putih berkibar untuk menegaskan dirinya bahwa ada sebuah negara yang menjadikan dia berkibar.Begitu hebat perjuanganmu,nyawa pun melayang,darah bercucuran demi berkibarnya sebuah bendera di tanah dan negri kita tercinta Indonesia ini.
                Bahkan kala itu manusia Indonesia bisa menangis berlinang air mata kala Sang saka merah putih beranjak naik menyusuri tiang lurus penopang dirinya,sedikit demi sedikit beranjak naik beriring lagu Kebangsaan yang tak kan pernah terlupakan.setiap tetes air mata yang melambangkan kebanggaan,awal perjuangan,kebahagiaan,kekawatiran,semua bercampur aduk dan air mata itu semakin deras mengalir kala SANG SAKA mencapai puncaknya.Begitu Indah Bumi kita Indonesia ini,sungguh ku Ingin memperjuangkan kembali untuk menjadi Indonesia yang besar,Indonesia Berjati diri bangsa,Indonesia yang selalu berjuang.
INI ADALAH TANGGUNG JAWAB KITA YANG MASIH MERASA PEMUDA INDONESIA....
JAYALAH INDONESIAKU!!!!
MAJULAH NUSANTARAKU!!!!

Oleh:aAbel Jatayu Prakosa

Selasa, 15 Februari 2011

PRAKATA RAKYAT JELATA

Aku adalah rakyat jelata yang kurang akan pengetahuan tentang apapun,hingga yang kau lakukan saat ini wahai para pennguna kerah putih,berjas dan berdasi,yang duduk di kursi pemerintahan.aku tak mengerti apapun apa saja yang kau kerjakan disana,yang kurasakan saat ini penderitaan,ketidak tentraman di rumah sendiri dan kekecewaan mengaku berwarganegara Ibu Pertiwi ini.sungguh setiap gebyar Pemilu berkumandang hanya ratap yang hanya dapat terpajang diwajahku,apakah kelak rakyat seperti aku ini akan terinjak2 lebih dahsyat lagi dari pemerintahan sebelumnya ataukah aku ini akan semakin menjadi miskin dan kelaparan??????Akupun bingung,entah apa yang kau pikirkan saat ini,kemanakah jalan pikiranmu hingga naluri dan ketegasan dan kepribadianmu dapat dirobohkan oleh sepucuk surat&pesan berbahasa nominal.kau buta saat meliaht pesan itu,tak ada keadilan,tak ada pertanggungjawaban hingga saat kekawatiran melandaku yang sungguh tak bisa ku ungkapkan.Anganku hanya bisa berkata INDONESIA MAJU,Perkataan ini sudah terlontar dari awal terbentuknya republik ini hingga kini,apakah INDONESIA MAJU hanya akan menjadi museum kata yang hanya bisa dilihat dan dikenang?saat tangga pemijak harkat dan martabat bangsa ini sudah semakin rapuh,mungkin hanya tersisa kawat pondasi untuk tangga pemijak negaraku ini.sungguh ironi Indonesiaku ini.

Selasa, 01 Februari 2011

SUKMAWATI(istri bung karno) ANGKAT BICARA

NAWAKSARA adalah Kudeta yang disahkan oleh konstitusi.Dan juga sebagai alat ketok untuk mensahkan suatu kudeta.Tidak ada kesempatan bagi Bung Karno uintuk membela diri.Kalaupun ada kesempatan,waktu itu MPRS meminta untuk melengkapinya,tetapi apapun jawabanya,Bung Karno akan disingkirkan.Itu hanya seremonial saja.Karena target mereka adalah bagaimana menghentikan presiden.